.jpg)
Politik
Jonggol Dibenahi, Disiapkan Sebagai Ibukota?
Awal 2011, Jawa Barat menggelontorkan APBD mengembangkan Jonggol.
Selasa, 21 September 2010, 00:48 WIB
Arfi Bambani Amri 
(jabar.go.id)
Hal itu diakui, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kabupaten Bogor, Muhammad Zairin. Zairin mengatakan, pembangunan Poros Timur-Tengah merupakan salah satu untuk mempersiapkan kepindahan ibukota Negara ke Kecamatan Jonggol. Sehingga, masyarakat bisa melalui Cibubur dan Sentul Selatan ke arah Jonggol.
Ia menjelaskan, pembangunan Poros Timur-Tengah melibatkan empat kecamatan mulai dari Sukamakmur, Jonggol, Cariu sampai Tanjungsari. Anggaran pembangunannya diambil dari APBD Jawa Barat.
Lebih lanjut ia mengatakan, pembangunan poros Timur-Tengah akan menggeliatkan perokonomian di Kabupaten Bogor bagian Timur. Kemudian, sektor pariwisata juga bisa terdongkrak bila pembangunannya sesuai waktu yang direncanakan.
“Nanti ada jalan dengan lebar 30 meter. Kemudian dari Sentul bisa lewat Sukamakmur hingga tembus ke Jonggol menuju tempat wisata Kota Bunga di Kabupaten Cianjur,” katanya, Senin 20 September 2010.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, sampai saat ini Pemkab Bogor sudah membuka jalan sepanjang 26 kilometer menuju pembangunan poros Timur-Tengah di Kecamatan Sukamakmur. Namun, beberapa pembebasan tanah ada yang harus diselesaikan dengan pihak Perhutani.
Wacana Jonggol sebagai ibukota baru muncul di masa pemerintahan Orde Baru. Wacana ini hidup lagi setelah beberapa bulan ini sejumlah politisi dan pengamat tata kota mengusulkan kembali pemindahan Ibukota. Salah satu tempat yang dijadikan incaran adalah Jonggol. (umi)
Laporan Ayatullah Humaeni | Bogor
• VIVAnews
Rating
Komentar
jonggol pusat pemerintahan baru republik indonesia
21/09/2010
21/09/2010
Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi sekarang perlu menetapkan jakarta sebagai pusat bisnis dan jonggol sebagai pusat pemerintahan. hal ini akan bersinergi secara efektif dan efisien mendorong kemajuan perekonomian bang
• Balas
iyouth
21/09/2010
21/09/2010
Ngapain diributin sih, mau dimanapun ibukotanya tetep aja perputaran rupiahnya masih jakarta, lagi pula klo ibukota pindah, terus jakarta ga macet apa??????
• Balas
ozil
21/09/2010
21/09/2010
Gag usah pd ribut soal IBUKOTA , mending ajarin tuh pemerintah ciptakkan lapangan kerja yg merata didaerah2 seluruh indonesia biar ngga pd Ngetem di jawa !!!!
• Balas
ibfatimah
21/09/2010
21/09/2010
Sayang mama Lorentz telah tiada, bisa minta ramalan nama Jonggol apa hookinya bagus, setahu saya disana ada kuburan mewah, apa kaga banyak gentayangannya... SeReM... DAN YG TERPENTING DAERAH RESAPAN AIR. Kurang cocok ah !
• Balas
rizky
21/09/2010
21/09/2010
HHmmm...memang parah mental orang Indonesia...Dana buat mindahin ibukota tu ga dikit..!!! Mendingan dialihkan buat nyari solusi ngatasin banjir,buat danau tampungan air atau sumur resapan tersentralisasi....ini tahapahaapa ..dasar otak korup ga ilang2!!!
• Balas
amrul
21/09/2010
21/09/2010
Npa ga Palembang aja.. kan lebih refsentatif, punya nilai historis sama dg Yogya, tanah kosong mash luas. pelabuhan dan bandara udah International.. lagian namanya ga jelek2 amat.. sdh dikenal internatioanl dan masih banyak alasana lain..
• Balas
iindra
21/09/2010
21/09/2010
Ibu Kota Negara Indonesia = JONGGOL..??? hmmmmmmm..... Jelek banget sih namanya, kayak ga ada nama lain aja, jonggol (janggal) banget terdengar ditelinga....
• Balas
mas poyot
21/09/2010
21/09/2010
Setuju.....jadi kaya lagunya Gun n Rose Welcone to the jonggol....he....he...he...
• Balas
Kirim Komentar
Kode yang anda masukkan salah, mohon isi lagi
| Nama | |
| Komentar | |
| Silahkan mengisi kode pengaman yang sesuai dengan gambar di atas. | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar